Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitami
Jum`at, 23 Oktober 2020 23:27:16 - Posting by ncmedia - 387 views

Al Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar al Haitami dalam kitab Ni'matul Kubro 'alal 'alam fi maulid sayyidi waladi Adam menuliskan beberapa pendapat salaf tentang keutamaan perayaan maulid nabi ﷺ sebagai berikut:
فصل في بيان فضل مولد النبي صلی الله عليه وسلم
قال ابو بكر الصديق رضي الله عنه مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِي الْجَنَّة
Khalifah Amirul mukminin Sayyidina Abubakar Shiddiq berkata : (Barangsiapa yang berinfaq satu dirham untuk membaca (kisah) Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam niscaya orang tersebut kawan karibku didalam Surga)
وقال عمر رضي الله عنه مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
Khalifah Amirul mukminin Sayyidina ‘Umar bin Khaththab berkata : (Barangsiapa yang membesarkan (mengagungkan) Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam maka sungguh orang tersebut telah menghidupkan agama Islam)
وقال عثمان رضي الله عنه مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَأَنَّمَا شَهِدَ غَزْوَةَ بَدْرٍ وَ حُنَيْنٍ
Khalifah Amirul mukminin Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan : Barangsiapa yang berinfaq satu dirham untuk membaca (kisah) Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam maka seakan-akan orang tersebut telah syahid pada perang Badar dan perang Hunain
وقال علي رضي الله عنه وكرّم الله وجهه مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ سَبَبًا لِقِرَاءِتِهِ لا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ بِاْلإِيْمَانِ وَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Khalifah Amirul mukminin Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib berkata : Barangsiapa yang membesarkan (mengagungkan) Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan orang tersebut menjadi penyebab terhadap bacaan kisah Maulid niscaya orang tersebut tidak keluar dari dunia ini kecuali bersama iman dan masuk surga dengan tiada hisab
وقال حسن البصريّ رضي الله عنه وَدِدْتُ لَوْ كَانَ لِيْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقْتُهُ عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Imam Hasan Bashri (wafat 116 H) : Aku berkeinginan jika aku memiliki emas sebesar gunung Uhud maka akan aku infaqkan untuk membaca kisah Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
وقال جنيد البغداديّ قدّس الله سرّه مَنْ حَضَرَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَظَّمَ قَدْرَهُ فَقَدْ فَازَ بِاْلإِيْمَانِ
Syaikh Junaidi Al-Baghdadi (wafat 297 H), berkata : Barangsiapa yang hadir pada acara Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan membesarkan (mengagungkan) kemuliaannya maka sungguh kemenanganlah ia dengan iman
وقال معروف الكرخيّ قدّس الله سرّه مَنْ هَيَّأَ طَعَامًا ِلأَجْلِ قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمَعَ إِخْوَانًا وَأَوْقَدَ سِرَاجًا وَلَبِسَ جَدِيْدًا وَتَعَطَّرَ تَعْظِيْمًا لِمَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَشَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْفِرْقَةِ اْلأُوْلَى مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَكَانَ فِي أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ
Syaikh Ma’ruf Al-Kurkhiy (wafat 200 H), berkata : Barangsiapa yang mempersiapkan makanan untuk pembacaan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru dan wangi-wangian karena membesarkan (mengagungkan) Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam niscaya Allah mengumpulkan orang tersebut pada hari kiamat bersama golongan yang pertama dari para Nabi-Nabi, dan orang tersebut berada pada setinggi-tinggi tempat yang tinggi
وقال وحِيْد عصره وفرِيْد دهره الإمام فخر الدين الرّازيّ مَا مِنْ شَخْصٍ قَرَأَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلْحٍ أَوْ بُرٍّ أَوْ شَيْءٍ آَخَرَ مِنَ الْمَأْكُوْلاَتِ إِلاَّ ظَهَرَتْ فِيْهِ الْبَرَكَةُ وَ فِيْ كُلِّ شَيْءٍ وَصَلَ إِلَيْهِ مِنْ ذَلِكَ الْمَأْكُوْلِ فَإِنَّهُ يَضْطَرِبُ وَلاَ يَسْتَقِرُّ حَتَّى يَغْفِرَ اللهُ لَآَكَلِهِ، وَاِنْ قُرِئَ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مَآءٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْ ذَلِكَ الْمَآءِ دَخَلَ قَلْبَهُ أَلْفُ نُوْرٍ وَرَحْمَةٍ وَخَرَجَ مِنْهُ أَلْفُ غِلٍّ وَغِلَّةٍ وَلاَ يَمُوْتُ ذَلِكَ الْقَلْبُ يَوْمَ تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ، وَمَنْ قَرَأَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى دَرَاهِمَ مَسْكُوْكَةٍ فِضَّةٍ كَانَتْ أَوْ ذَهَبًا وَخَلَطَ تِلْكَ الدَّرَاهِمَ بِغَيْرِهَا وَقَعَتْ فِيْهَا الْبَرَكَةُ وَلاَ يَفْتَقِرُ صَاحِبُهَا وَ لاَ تَفْرُغُ يَدُهُ بِبَرْكَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Imam Fakhruddin Ar-Raziy berkata : Tiada seseorang yang membacakan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam atas yang asin atau gandum atau sesuatu yang lain dari yang bisa dimakan kecuali nyata padanya keberkatan. Dan pada segala sesuatu yang sampai makanan tersebut kepadanya maka sesungguhnya makanan tersebut bergoncang dan tiada tetap sehingga Allah mengampuni dosa orang-orang yang makan makanan tersebut. Dan jika dibacakan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam atas air maka siapa yang minum air tersebut niscaya telah masuk dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat Allah, keluar daripadanya seribu dendam dan dengki. Dan tiada mati hatinya pada hari yang akan mati semua hati. Dan barangsiapa yang membaca Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam atas dirham yang ditempa/cetak perak ataupun emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lain niscaya jatuh pula berkat pada yang lainnya, dan pemiliknya tiada faqir dan tiada bertangan hampa dengan berkat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
وقال الشافعي رحمه الله مَنْ جَمَعَ لِمَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِخْوَانًا وَهَيَّأَ طَعَامًا وَأَخْلَى مَكَانًا وَعَمِلَ إِحْسَانًا وَصَارَ سَبَبًا لِقِرَاءِتِهِ بَعَثَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَيَكُوْنُ فِيْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ
Imam Agung Nashirus Sunnah Syafi’i (wafat 204 H) berkata : Barangsiapa yang mengumpulkan saudara-saudaranya untuk Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan mempersiapkan makanan, menghiasi tempat, melakukan yang baik, dan jadilah ia sebagai penyebab pembacaan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam niscaya Allah membangkitkannya pada hari kiamat bersama orang-orang Shiddiq, orang Syahid dam orang Shalih. Dan adalah orang tersebut dalam surga yang penuh nikmat.
Tags #maulidnabi
Baca "Artikel" Lainnya
-
Tingkatkan Semangat Mengaji, JQH dan LPQ Gelar Acara Tartil Bersama Siswa TPQ Selasa, 23 Februari 2021 22:49:52
-
MODERASI BERAGAMA, Wasathiyah dalam Perspektif Al-Qur'an (Part 1) Kamis, 18 Februari 2021 08:32:47
-
Tasmi', Program Tahfidzul Qur'an Sebagai Syarat Wisuda Minggu, 27 Desember 2020 22:00:52
-
Kursus Komputer Program Perkantoran dan Desain Grafis Resmi Dibuka Selasa, 15 Desember 2020 21:56:53
-
Tingkatkan Kemampuan Public Speaking, Lajnaroh Adakan Pelatihan MC Senin, 14 Desember 2020 05:43:05
-
Peduli Kemanusiaan, DEMA Ma’had Aly Kerja Sama dengan PMI Adakan Donor Darah Sabtu, 12 Desember 2020 20:32:21
-
Musabaqoh Qur’ani Resmi Dibuka oleh Ketua Umum PPNC Senin, 7 Desember 2020 18:22:28
-
Ujian MAC Ada yang Beda, Selain Ujian Tulis Ada Juga Ujian Baca Kitab Kuning Rabu, 25 November 2020 19:38:13
-
Ma’had Aly Nurul Cholil Mengikuti Pembinaan LPPD Jawa Timur Kamis, 19 November 2020 06:52:23
-
Menumbuhkembangkan Budaya Menulis, MAC Gelar Koreksian Kitab Jum`at, 13 November 2020 07:48:48