Menyongsong satu abad NU, Jihat Bil Mal Penting Harus kita Perjuangkan
- Sabtu, 19 Februari 2022 02:16:32
- NC Media
- 1552 views
Menyongsong satu abad NU, Jihat Bil Mal Penting Harus kita Perjuangkan
Bangkalan, Jum’at 16 Rajab 1443 H / 17 Februari 2022 M. Puncak Harlah NU ke-99 Dengan Tema “Merawat Jagat Membangun Peradaban”, Alhamdulillah telah berjalan lancar dan sukses, puncak arlah pada malam Jum’at kemaren merupakan rangkaian acara kelanjutan setelah sebelumnya juga digelar Harlah di Balikpapan, serta di Labuhan Bajo NTT.
Dalam acara ini disambut baik oleh para dzurriyah Syaikhona Mohammad Cholil, dalam sambutan atas nama dzurriyah dan pengasuh Pondok Pesantren Syaikhona Moh Kholil, RKH. Nasih Aschol “Harlah NU ke 99 ini, yang bertempat di pondok pesantren ini (Pondok Pesantren Syaikhona Cholil) adalah pemilihan yang tepat, sebab lahirnya NU ini tidaklah lepas dari sang ispirator berdirinya NU, beliau Syaikhona Kholil, atas tasbih dan tongkatnya yang diberikan kepada Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari adalah isyarah perintah untuk mendirikan NU”.
Dalam menyongsong satu abad NU, di Harlah ke 99 ini NU menjalani MoU dengan menteri BUMN dan menteri Koperasi dan UKM, yang telah disepakati dan diteken kerjasamanya untuk mendirikan BUMNU saat malam puncak Harlah di Pondok Pesantren Syaikhona Cholil Bangkalan.
Sambutan hadir dari Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa, beliau mengatakan “Disepakati sebelum lahirnya NU ini, nama jam’iyah ini Nahdlatut Tujjar, Nahdlatut Tujjar ini adalah bagian penting yang harus dibangun oleh NU, sehingga beliau mengatakan bapak BUMN dan bapak koperasi dan UKM adalah bagian penting untuk menguatkan Nahdlatut Tujjar hari ini dan yang akan datang”. Sebab bagi beliau (Ibu Khofifah) “Jihad bil mal adalah bagian penting yang harus kita perjuangkan”,
Dalam keperhatinan beliau kepada ekonomi umat, beliau juga menyampaikan dalam sambutanya, tentang Indonesian Islamic Science Park di Bangkalan yang sedang beliau bangun untuk membangun ekonomi umat.
Harapan juga hadir dari mentri BUMN Bapak Erik Thohir kepada NU yang telah melakukan MoU dengan BUMN dan menteri koperasi dan UKM pada malam puncak Harlah itu juga, “Berharap kerja sama ini bisa membantu situasi pangan Indonesia yang lagi goncang gancingini, bisa mengintervensi kesenjangan yang sedang terjadi”, sebagaimana yang di tugasi Presiden Joko Widodo.
Harapan lain dari Pak Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM) “Agar tidak melakukan MoU bohong- bohongan” ujarnya.
Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Tsaquf dalam sambutanya mengutip Q.S. an-Nur ayat 35 dalam ayat itu terdapat kata “Matsalu nurihi kamisykatin fiha misbah”, bagi beliau “misykat” adalah ceruk dan “misbah” itu adalah pelita itu sendiri, sehingga beliau membangun nalar dan mengistilahkan “misykat” sebagai jamaah NU dan “misbah” nya sebagai jam’iyah NU itu sendiri, maka harapan beliau, “Jam'iyah NU ini harus sungguh- sungguh bisa berfungsi membawakan maslahat bagi semua tanpa terkecuali tanpa perduli perbedaan latar belakang apapun”.
Rais `Aam PBNU KH Miftahul Akhyar berharap sangat agar MoU yang telah di lakukan “Bukan hanya dijadikan sebuah moment saja” dan berharap dukngannya agar PBNU di periode berjalan lancar dan sukses.
Sebelum ditutupnya acara dengan doa yang dipimpin Wakil Rais ‘Aam PBNU KH. Afifuddin Muhadjir datang sambutan langsung dari Istana Negara oleh Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H.C.) KH. Ma'ruf Amin, dalam sambutanya memberi artian pemahaman atas pemberian tongkat yang diberikan Syaikhona Moh. Kholil kepada Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari “Agar Kita tidak hanya berpegang kepada kemampuan kita berorganisasi, tapi harus ada tongkat yang menjadi pegangan, dan tongkat itu adalah imdad rabbani, itu pertolong Allah yang menunjukkan, yang akan memberi pada keberhasilan kita didalam mengambil perjuangan, melaksanakan perjuangan, meneruskan perjuangan.
Pewarta (Mishbahul Munir & Khozinul Asror).