Manusia Tertinggi di Dunia
- Sabtu, 14 April 2012 07:47:37
- abdulloh
- 3994 views
Anug, seorang perempuan—hidup di zaman Nabi Nuh—yang rupanya sangat jelek. Kulitnya putih kemerah-merahan dan ahli sihir yang mahir. Anug memiliki seorang anak yang diberi nama Auj dan 6 tahun kemudian ia meninggal. Setelah dewasa, Auj menjadi manusia tertinggi di dunia yang tingginya kira-kira 600 meter. Konon, ketika banjir topan melanda kaum Nabi Nuh, banjir tersebut tidak sampai pada lututnya. Saat duduk di gunung, Auj menjulurkan tangannya ke laut untuk mengambil ikan kemudian memanggangnya kematahari. Jika marah pada kaum, Auj akan mengencinginya sehingga kaum tersebut tenggelam.
Ketika Nabi Nuh diperintah oleh Allah untuk membuat perahu, beliau bertanya kepada Allah tentang apa yang dimaksud perahu. Allah menjelaskan bahwa perahu adalah rumah yang terbuat dari kayu dan berjalan di atas air. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk menebang kayu di tanah Kufah. Lamanya penebangan itu sekitar empat puluh tahun.
Pada saat itu, Nabi Nuh berdoa agar langit untuk tidak menurunkan hujan, bumi tidak mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, hewan tidak melahirkan, burung-burung tidak ada yang menetas, yang semua itu untuk menunjukkan hujjah atau tanda pada manusia sebelum Allah menurun adzab.
Setelah nabi Nuh mendapatkan semua kayu yang dibutuhkan, Allah memerintahkan untuk membawa kayu tersebut ke tanah Hiroh, yaitu desa di dekat Bagdad. Nabi Nuh kebingungan dan bermunajat kepada Allah bagaimana cara membawa kayu tersebut. Allah memberi wahyu pada Nabi Nuh bahwa yang bisa membawanya adalah Auj. Maka pergilah Nabi Nuh mencari Auj.
Ketika Nabi Nuh menemukan Auj, beliau meminta Auj untuk membawakan kayu tersebut ke tanah Hiroh, tapi Auj menolak permintaan tersebut, kecuali Nabi Nuh bisa memberikan roti yang bisa mengeyangkannya.
Saat itu beliau mempunyai tiga potong roti yang terbuat dari gandum. Sepotong roti tersebut beliau berikan kepada Auj” ternyata auj tertawa atas apa yang dilakukan Nabi Nuh.
“Wahai Nuh, andaikan ada roti sebesar gunung ini maka tidak akan bisa mengenyangkanku, apa lagi roti sekecil ini.” Ledek Auj.
Nabi Nuh memotong roti itu dan dibacakan bismillahirrahmanirrahim lalu menyuruh Auj memakan potongan roti yang pertama, kemudian memberinya potongan roti yang kedua, maka kenyanglah Auj dengan separu dari setengah roti tersebut dan tidak bisa makan sesuatu lagi setelah kejadian itu. Auj kemudian membawa kayu itu dari tanah Kufah ke tanah Hiroh hanya dengan satu langkah.
Auj hidup selama 4 ribu tahun sampai zaman Nabi Musa. Ketika Nabi Musa pergi ke tanah Teh bersama kaum Bani Israil, Auj berniat membunuh kaum Bani Israil. Ia kemudian pergi ke gunung dan mencabut gunung tersebut lalu membawanya di atas kepalanya untuk lemparkan ke pasukan Nabi Musa. Allah mengutus burung Hud-Hud yang kemudian hinggap di leher Auj yang membuatnya tidak bisa bergerak. Ketika Nabi Musa melihat kejadian itu, beliau mendatangi Auj dan memukulnya dengan tongkat yang panjangnya 10 meter dengan melompat ke udara yang tidak sampai pada betis Auj. Pukulan tersebut mengenai Auj yang membuatnya roboh seperti gunung yang sangat besar. Wallahu A’lam
Refrensi bisa dilihat :
بدائع
الزهور ص 54- 55
SUMBER : BULETIN SHAFA EDISI 17